Sabtu, 12 September 2020

KEMATIAN = PERPINDAHAN KE KEHIDUPAN YANG KEKAL

Mazmur 116.15 : Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Jakob Oetama
foto: kompasiana.com

Peristiwa meninggalnya Jakob Oetama pada 9 September 2020 telah menjadi semacam duka nasional karena jasa besar beliau dalam dunia jurnalisme di Indonesia yang mempengaruhi banyak orang melalui Koran Kompas. Mafhud MD berkata: Jakob Oetama ikut membangun Indonesia dengan pendiri negeri, beliau membangun Indonesia dengan informasi. Slogan: buka mata dengan Kompas membuat banyak orang memulai hari dengan membaca Kompas. Saudaraku, dalam kekristenan, tubuh hanyalah kemah tempat kediaman sementara selama kita hidup di bumi. Pribadi kita yang sejati atau sesungguhnya adalah Roh yang akan kembali ke sorga setelah tubuh atau kemah sementara berhenti beroperasi. Oleh karena itu Firman Tuhan berkata: "karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di  sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia (2 Kor 5.1)".

Bagi keluarga Jakob Oetama, termasuk "keluarga" Kompas-Gramedia yang ditinggalkan, percayalah bahwa segala perkara dapat anda tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada anda (Filipi 4.13). Oleh karena itu dekatkanlah diri anda kepada Allah karena hanya dekat Allah saja anda dapat menjadi tenang (Maz. 62.2) karena jikalau anda percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit maka anda percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia di sorga (1 Tes. 4.14). Untuk itu Firman Tuhan menyatakan: Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya. (Maz. 116.15). Dan bagi setiap orang yang mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp.1.21). Sugeng tindak Pak Jakob. 

Amin. 

(Fredrik J. Pinakunary,  12 September 2020).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar